Boyolali , kota yang terletak di utara-barat kota Solo ini memang terkenal lebih dingin dibandingakan dengan Kota Solo. Beberapa obyek wisata terdapat di Boyolali salah satun yang terbaru adalah ditemukanya Umbul Leses. Sebuah mata air yang keluar langsung dari tanah tanpa digali terlebih dahulu.
Umbul Leses yang berada di RT 012/RW 003 Dukuh Soko, Desa Jenengan,
Kecamatan Sawit, Boyolali, dikenal sebagai tempat wisata ziarah
sekaligus wisata air. Berlokasi di tepi jalan raya Sawit-Pengging,
Boyolali, umbul yang dikelilingi dengan pepohonan leses.
Suradi, 45, warga yang rumahnya berada persis di samping Umbul Leses
menuturkan penamaan Umbul Leses sendiri menurut penuturan sejumlah warga
tidak lepas dari cerita turun temurun yang mengisahkan dulunya hanya
ada dua batang pohon leses di sana.
“Dulu ketika di sini masih berupa hutan, ada sepasang pengantin baru
beristirahat di sini. Pas suaminya mau melanjutkan perjalanan, istrinya
bilang ‘eshhh, nanti dulu’. Nah pas giliran istrinya mau, gentian
suaminya yang bilang ‘esshh, nanti dulu’. Kemudian gara-gara
pertengkaran itu mereka berdua berubah jadi sepasang pohon yang kemudian
dinamai pohon Leses."
Pohon-pohon leses berdiameter 1-3 meter setinggi sekitar 50 meter
yang rata-rata berusia ratusan tahun tersebut, menurut dia, lebih
dikenal warga sebagai tempat wisata ziarah daripada wisata air. Banyak
pelancong dari luar kota berkunjung ke Umbul Leses di malam Jumat
Kliwon.
Menurut Suradi, kawasan tersebut sempat dikembangkan menjadi kawasan
wisata oleh pemerintah. Pembangunan secara bertahap telah dilakukan.
Mulai dari pavingisasi 4 tahun lalu yang kemudian disusul dengan
pembangunan anak tangga menuju umbul dan terakhir pemagaran kawasan
sekitar 4 bulan lalu.
Suradi menilai Umbul Leses berotensi untuk dikembangkan menjadi wisata edukasi dan wisata alam.
Warga sekitar, Ratiyo, 62, mengatakan 2 kolam tanah berukuran sekitar
7 meter x 5 meter dan satu kolam 3 meter x 3 meter tersebut merupakan
sumber pengairan bagi sekitar 40 hektare lahan persawahan di sekitarnya.
Salah satu kolam dulunya juga pernah dijadikan tempat memandikan
ternak.
Ratiyo menambahkan ukuran pohon dari dulu memang sudah besar dan beberapa pohon ada cerukan di dalamnya.
Saking dalamnya cerukan dalam batang pohon leses, saat jaman
penjajahan Belanda, dalam cerukan tersebut bahkan mampu menampung 50
orang yang kala itu bersembunyi dari kejaran penjajah Belanda.
Begitulah sejarah Umbul Leses yang sampai sekarang masih ramai dikunjungi warga sekitar Boyolali dan warga sekitar Solo.
sumur : solopos
Tuesday, 1 March 2016
Home »
boyolali
,
travel
,
travelling
,
umbul leses
,
wisata
» Umbul Leses Sensasi Berenang di Antara Pohon Leses dan Akar
0 komentar:
Post a Comment