Makanan fermentasi adalah makananan yang dalam proses pengolahannya terdapat proses pengubahan karbohidrat menjadi alkohol dan karbondioksida atau asam amino organik. Proses fermentasi ini biasanya menggunakan bantuin senyawa tertentu seperti ragi, bakteri, fungi atau kombinasi dari ketiganya dibawah kondisi anaerobik.
Sejarah Fermentasi
Fermentasi sendiri telah ada sejak zaman prasejarah dimana ditemukan bukti awal fermentasi ada pada minuman beralkohol yang terbuat dari buah buahan seperti anggur, kemudian terdapat juga minuman yang terbuat dari beras seperti tuak. Penemuan fermentasi ini ada di Privinsi Jiahu, China 7000-6600 SM untuk minuman fermentasi beras. Kemudian untuk minuman ferentasi berbahan anggur ditemukan sejak 6000 SM di Georgia.
Louis Pasteur bisa dikatakan sebagai Zimologis (orangn yang meneliti ilmu fermentasi) pertama yang menghubungkan antara ragi dan fermentasi pada tahun 1856. Dahulu istilah yang dibawa Pasteur ini bukanlah fermentasi, melainkan "respirasi tanpa udara".
Nah, begitulah kira kira sejarah dan perjalanan fermentasi di dunia sains terapan yang sampai sekarang banyak diterapkan dalam banyak bidang termasuk makanan.
Makanan yang diolah dalam bentuk fermentasi akan terjadi pengubahan karbohidrat menjadi asam organik yang sekaligus sebagai pengawet makanan yang bersifat alami. Hal tersebut bisa ditemukan dalam minuman berfermentasi dari buah anggur, gandum yang diolah menjadi bir. Itulah mengapa semakin lama (tua) usia sebuah minuman fermentasi akan semakin bagus dan mahal. Karena proses fermentasinya berlangsung lebih lama dan lebih sempurna.
Selain minuman, beberapa makananan dari Indonesia juga sangat banyak yang menggunakan bahan fermentasi seperti tempe, tape, roti, maupun produk berbahan baku susu seperti yogurt dan keju yang berasal dari Eropa.
Tempe adalah makanan khas Indonesia yang dibuat dari fermentasi biji kedelai dengan menggunakan rapi kapang berjenis Rhizopus oligosporus. Kapang yang tumbuh dalam proses membuat tempe ini menghidrolis senyawa kompleks menjadi senyawa yang mudah dicerna oleh sistem pencernaan manusia. Untuk itulah tempe sangat baik sekali untuk peencernaan manusia.
Selain itu beberapa manfaat makananan fermentasi lainnya adalah :
1. Mudah dicerna
Dalam susu fermentasi, laktosa dipecah dan akan menjadi bentuk yang lebih mudah untuk dicerna. Misalnya saja dalam yogurt. Yogurt menjadi lebih mudah dicerna karena proses fermentasi itu.
2. Kaya akan enzim
Ini adalah alasan lain mengapa makanan fermentasi lebih mudah dicerna. Acar, misalnya, menjadi makanan yang kaya akan enzim. Enzim ini akan membantu memecah nutrisi dalam makanan. Ini membuat nutrisi makanan menjadi lebih mudah dicerna.
3. Kaya vitamin
Sebagai contoh, susu fermentasi telah meningkatkan kepadatan vitamin, termasuk asam folat, vitamin B, riboflavin, dan biotin.
4. Bakteri baik meningkat
Makanan fermentasi mengandung bakteri baik yang akan membantu saluran pencernaan bekerja dengan optimal. Hal ini sangat bermanfaat sebab pengaruh lingkungan yang semakin buruk telah banyak menghabiskan bakteri baik dalam tubuh. Ketidakseimbangan bakteri dalam usus dapat menyebabkan intoleransi laktosa, intoleransi gluten, infeksi jamur, alergi, bahkan asma. Oleh karena itu, tambahan bakteri baik sangat diperlukan oleh tubuh Anda.
5. Menghindari mubazir
Mentimun, wortel, dan kol sisa dari masakan dapat diolah kembali menjadi makanan lain, misalnya acar. Mengolahnya menjadi masakan mungkin akan "tanggung" sebab jumlahnya yang sedikit. Namun, membuangnya ke tempat sampah juga bukan jawabannya. Jadi, memfermentasikan sisa sayuran menjadi acar tentu akan sangat bermanfaat dan terhindar dari mubazir.
6. Penghematan biaya
Fermentasi makanan mengurangi limbah makanan dan menghemat uang dalam jangka panjang. Jika saluran pencernaan sehat dan kuat, maka kekebalan tubuh juga akan meningkat sehingga hidup menjadi lebih sehat. Dengan menjadi pribadi yang sehat, secara tidak langsung telah menghemat banyak biaya.
Wednesday, 6 April 2016
Home »
Kesehatan
,
Makanan
,
Manfaat makanan fermentasi
,
unik
» Mengintip Manfaat Makanan Berfermentasi
0 komentar:
Post a Comment