Tak seperti bentuk relief candi pada umumnya yang menggambarkan kehidupan jaman dahulu, Candi Sukuh ini menampilkan relief berupa bagian vital pada manusia. Selain itu, penampakan relief berbagai macam pose yang vulgar pun sangat banyak ditemukan di berbagai sisi candi Sukuh ini. Oleh karenanya, masyarakat sekitar candi ini juga sering menyebutnya sebagai Candi Rusuh atau Candi Saru (saru dalam bahasa jawa; yang artinya tidak sopan).
Terlepas dari struktur relief candi yang agak "nyleneh" ternyata candi ini juga memiliki unsur magis yang boleh dipercaya atau tidak, kita bisa mengetes keperawananatau keperjakaan di candi ini! (yassalam...apalagi ini)
Jadi katanya konon dulu, seorang suami yang ingin menguji kesetiaan istrinya, dia akan meminta sang istri melangkahi relief ini. Jika kain kebaya yang dikenakannya robek, maka dia tipe isteri setia. Tapi sebaliknya, jika kainnya hanya terlepas, sang isteri diyakini telah berselingkuh. Namun berbeda dengan sumber yang lain yang ditemukan, di sumber lain mengatakan bahwa jika sang gadis yang tidak perawan atau melakukan perselingkuhan melaukan tes ini, maka kain yang digunakan akan robek dan meneteskan darah.
Meskipun memberi kesan porno, relief tersebut sesungguhnya mengandung makna yang mendalam. Relief tersebut sengaja dipahat di lantai pintu masuk dengan maksud agar siapa saja yang melangkahi relief itu segala kotoran yang melekat di badan menjadi sirna sebab sudah terkena `suwuk`. Relief ini mirip lingga-yoni, lambang kesuburan dalam agama Hindu yang melambangkan Dewa Syiwa dengan istrinya, Parwati.
Hemmm.. percaya ga percaya ya..
Tapi terlepas dari itu semua sebuah kebudayaan yang berangkat dari sejarah harus kita jaga dan lestarikan supaya kelak anak cucu kita tetap bisa belajar dari sejarah sejarah terdahulu.
lokasi candi Sukuh :
0 komentar:
Post a Comment